All About DIKSARMIL 2014 (15-17 Mei 2014)

Mei 2014


Tepat tanggal 1 Mei 2014, saat akan mengikuti les bahasa Inggris khusus mahasiswa bidikmisi di balai bahasa UNP Padang. Sore itu tak sengaa bertemu dengan salah seorang pengurus IKBM tepatnya ketua bidik misi jurusan AIP. Sebentar bercerita tentang kegiatan yang diadakan oleh IKBM, dan saya terdengar bahwa akan ada kegiatan pelatihan militer. Saya langsung tertarik dengan program itu dan berniat untuk mendaftar. Artinya saya yang menawarkan diri untuk mengikuti program itu. Padahal sebelumnya belum ada mendengar tentang kegiatan tersebut, langsung saja pada sore itu saya mendaftarkan diri.
Beberapa hari setelah itu, saya mendapat sms dari panitia pelaksana untuk mengkonfirmasi keikutsertaan dan mengirim nomor baju. Karena kegitan tersebut dibekali dengan 2 buah baju.
Singkat cerita satu hari sebelum hari H kami berkumpul di depan balai bahasa untuk membicarakan perlengkapan yang akan di bawa saat kegiatan. Banyak cerita dari teman-teman bahwa banyak yang telah mendaftar sebelumnya, bahkan sebelum saya mendaftar. Namun mereka tidak mendapat sms konfirmasi dari panitia. Artinya dari jurusan yang seangkatan saya adalah satu-satunya yang terpilih mengikuti acara tersebut. Tentunya sangat bersyukur pada Tuhan Yesus yang memberikan saya kesempatan emas ini.
Di hari pertama berkumpul saya bertemu dengan beberapa peserta juga, ada yang senior dan ada juga yang junior. Tapi tak masalah, yang penting mereka adalah teman seperjuangan saat diksarmil nantinya. Hari itu, setelah menuggu sekitar 1 jam lebih barulah pembukaan sekaligus pelepasan dilakukan oleh Dekan dan Pembantu Dekan III dan beberapa orang yang terkait. Banyak pengarahan yang kami terima, juga tentang pemberian sertifikat yang nantinya akan diberikan kepada kami. Bercerita tentang itu saja cukup membuat hati kami senang.
Jam 10 di hari Kamis itu kami sampai di Batalion Infanteri 133 Yudha Sakti, tepatnya di depan kampus UNP sendiri. Kami langsung disambut oleh banyak tentara yang berpakaian militer lengkap dengan senjatanya. Saat pertama kali melangkakan kaki memasuki kawasan Batalion saja kami telah merasakan suasana yang penuh aturan. Kami di suruh baris berbaris dengan suara yang terdengar memekakkan telinga. Kami diberi pengarahan oleh Ketua Pelatih (Pelatih PUTUT).
Lalu kami di bawa ke Mess untuk pembagian kamar sekaligus untuk meletakkan barang-barang yang begitu banyak dan berat. Setelah selesai meletakkan barang, kami di bawa ke Aula untuk rekest yaitu tes kesehatan, karena memang aktivitas yang akan kami ikuti selama tiga hari kedepan adalah aktivitas yang berat. Syukurnya saat rekest saya mendapatkan kondisi kesehatan yang fit dan tensi yang noral 110/70.
Setelah rekest kami langsung di bawa ke lapangan besar untuk melakukan orientasi lapangan. Kami diperkenalkan beberapa petinggi Batalion, sambil berbaris yang rapi kami mengikuti arahan dari pelatih. Kegiatan tersebut ternyata memakan waktu yang cukup lama, sekitar 1 jam lebih dan jam telah menunjukkan pukul 12 lewat, artinya waktu sholat untuk teman-temn yang muslim dan waktunya untuk makan siang juga. Teman-teman yang sholat langsung ke mesjid dan beberapa yang tidak sholat termasuk saya ditugasi untuk menyiapkan makanan di bagian barak (penginapan laki-laki).
Tibalah waktunya makan siang pertama di Batalion, kami diberi permainan yang tak mungkin bisa dilupakan. Saat makan kami diatur sedemikian rupa, dengan beberapa instruksi seperti siap duduk ditempat dan istirahat ditempat. Setelah selesai berdoa makan, kami diajarkan untuk mengucapakan : “selamat makan. Makan Pelatih...” setelah ada instruksi istirahat di tempat, bukankah itu adalah hal baru?? J
Setelah berbasa basi, kami dirusuh makan dengan porsi nasi besar yang rasanya untuk makan 2 orang. Dengan satu lauk, sayur, kerupuk dan buah (buah semangka). Kami diberi waktu makan 10 hitungan (berdasarkan hitungan para pelatih) jika di hitung-hitung sekitar 2 menit. Saat makan, kami serasa dibentak-bentak seperti “cepaaaattt maaakannnya! Wahhhhh dasar pemalassssssss ! jangaannn sombonggggg, makan cepatttt!” suara teriakan seperti itu terus berlangsung selama kami makan.
Berhubung tempat nasi yang kami pakai adalah terbuat dari aluminium yang mengeluarkan bunyi keras saat bersentuhan dengan sendok, kami mendapat hukuman karena terdengar suara brisik saat makan. Kami disuruh bersembunyi di bawah kolong meja, padahal makanan masih ada dalam mulut kami. Agak kaget memang, tapi itulah perkenalan yang kami rasakan di Batalion. Belum lagi nasi kami ditukar dengan nasi teman yang berbeda meja, lalu nasi kami ditambah dengan air dan dicamur lagi dengan buah semangka. Wah, rasanya tak berselera sekali untuk makan. Tapi instruksi yang ada, bahwa makanan harus habis dalam hitungan ke 10. Jika tidak habis maka kami disuruh makan dilapangan.
Bayangkan dengan porsi nasi yang banyak, ditambah dengan air dan buah semangka, lalu ditukar dengan nasi teman yang lain, dalam waktu 2 menit bisakah menghabiskannya? Rasanya tidak nikmat, tidak akan bisa menikmati makanan seperti itu. Selesai makan kami langsung disuruh berbaris dilapangan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Anji - Bidadari Tak Bersayap

Doa dan Usaha Harus seimbang ya Dik!!

Lirik dan Terjemahan lagu Westlife || I Wanna Grow Old With You