Cerdiklah Seperti Ular dan Tulus Seperti Merpati - Matius
Seseorang
pernah berkata “Jangan terlalu baik sama orang, nanti kamu bisa di anggap bodoh.
Kamu tau kan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik”. Sampai sekarang kata-kata
dan ucapannya selalu teringat oleh saya ketika saya melakukan sesuatu kepada
orang lain. Saya membenarkan perkataannya, namun untuk satu poin tentang
kebaikan saya tidak setuju. Berbuat baik pada orang lain harus tetap dilakukan dilakukan.
Tentang kadar berlebihan atau tidak, itu tergantung dari orang lain yang
menanggapi. Ketika kita melakukan kebaikan kepada orang lain dengan tulus dan
ikhlas, tanpa berpikir akan ada imbalan yang kita terima dari orang tersebut,
maka kita sudah melakukan hal baik.
Aku
juga tidak tau, apakah ada kadar berlebihan untuk berbuat baik pada orang lain?
Apakah ketika kita benar-benar berkorban untuk orang lain itu dapat di nilai
berlebihan? Atau ketika kita rela sakit demi orang lain itu dianggap
berlebihan? Atau ketika kebahagiaan orang lain yang menjadi prioritas kita itu
dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan? Menurut saya, itu kembali lagi pada pandangan
masing-masing orang.
Saya
pernah melihat ilustrasi gambar tentang angka 6 dan angka 9. Masing-masing nya
berada di sisi atas dan sisi bawah angka tersebut. Salah seorang menyebut bahwa
itu angka 6 sedang yang lain menyebut itu angka 9. Siapa yang benar? Atau siapa
yang salah? Keduanya sama-sama benar dan sama-sama salah. Mereka benar menurut
pandangannya, dan mereka salah menurut pandangan orang lain.
Kembali
lagi ke topik tentang terlalu baik dengan orang lain. Papa dan mama selalu
mengingatkan agar anak-anaknya selalu menjadi orang yang baik, yang membantu
orang lain, yang tidak membuat orang lain benci dengan keberadaan kita. Hal itu
tertanam dan menjadi pengingat bagi kami. Dan papa atau mama tidak pernah
mengatakan “jangan terlalu baik” pada orang lain. Mereka hanya mengingatkan
agar “cerdiklah seperti ular dan tulus
seperti merpati” - Matius 10:16
Rasanya
nasehat ini sudah cukup menjelaskan tentang bagaimana kita bersikap di atas kepada
orang lain. Ketika kita berbuat baik, sedang orang lain menganggap kita bodoh,
itu artinya sesuatu sedang di tambahkan kepada kita. Jadi menurut saya, tidak
ada istilah “Jangan terlalu baik”. Mungkin saja ada pendapat berbeda sih.
Liria
Lase
Pasar
Usang,
Juli,
2017
Komentar
Posting Komentar