Suatu Waktu Ketika Kita Berpisah

Akan ada suatu tempat yang ketika kau tinggalkan seperti terasa sesak di dada. Berulang kali kau menoleh ke belakang seperti tidak ikhlas untuk pergi. Setiap kisah dan kenangan bermain-main tepat 5 centimeter di depan mata. Tak mau pergi. Kenangan seperti film yang terus tampil di layar matamu. Semakin sesak dan semakin sesak. Kakimu berat untuk melangkah jauh, namun batas mu berakhir tepat sebelum matahari bersinar lagi besok. Kau sedang pasrah pada jalan yang menuntunmu keluar. Suatu tempat yang pernah membawamu berekspresi sesukamu, bersama dengan teman-teman konyol. Katanya, mereka adalah teman konyol bermartabat.

Nyatanya kakimu harus melangkah untuk pergi. Nyatanya kamu harus berpisah dengan orang-orang yang membuatmu bahagia selama tahun tahun kemarin. Dan nyatanya perjalananmu masih harus berlanjut dengan cara berpisah dengan orang-orang disekeliling mu selama ini. Kamu boleh bersedih, boleh menangis, boleh meluapkan sesak yang ada di dadamu. Dan kamu juga harus tetap berjalan. Biarlah perjalanan selanjutnya yang akan menghibur hatimu. Tempat baru, suasana baru dan bertemu orang orang baru.

Satu hal lagi yang harus kau ingat, perpisahan ini bukan tentang permusuhan namun untuk masa depan. Kita sedang berjuang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kita harus tetap tumbuh dan mengenal lingkup lain. Jangan bersedih, meskipun sesak di dadamu masih terasa, kau masih bisa tersenyum dengan mengingat kenangan kenangan di tempat ini.

Pasar Usang,
03 Juli 2017
Liria Lase

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik Lagu Anji - Bidadari Tak Bersayap

Doa dan Usaha Harus seimbang ya Dik!!

Aku Ingin Melihat Langit dari Kota yang Berbeda